Mari Makan Daging Kelinci
Mengkonsumsi daging kelinci memang masih awam terdengar di telinga masyarakat. Perasaan rasa takut akan haram dan terdengar kasihan dengan wujud kelinci yang lucu, membuat enggan makan daging kelinci.Menurut Dr. Bess Tiesnamurti, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor, daging kelinci itu aman untuk dikonsumsi karena setara dengan daging ayam. Daging kelinci juga kaya akan protein hewani karena kelinci termasuk hewan Ruminansia. Makan dedaunan, tapi menghasilkan protein hewani.
Dalam mewujudkan "Mari Makan Daging Kelinci", dilakukan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan diadakannya Bogor Rabbit Festival 2012 di kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan kota Bogor. Rabbit Festival 2012 ini diadakan untuk mensosialisasikan bahwa kelinci pun dapat diternakkan seperti ayam dan daging kelinci dapat dikonsumsi sebagai pengganti daging ayam, sapi atau kambing.
Menurut Menteri Pertanian, Ir. H. Suswono, MMA, kelinci merupakan hewan yang dapat tumbuh dengan cepat. Dalam satu tahun dapat beranak hingga 5 kali. Hasilnya pun 20 kali lipat dari sapi. Untuk sekarang, peternakan kelinci sudah hampir merata di Indonesia.
Sumatera Utara (Brastagi), Magelang, Temanggung, Bedugul, Wamena, dan masih banyak tempat yang lainnya. Selain hasilnya yang cepat dan banyak, kelinci pun mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, terutama protein hewani.
“Sentra kelinci ada sekitar 12, tapi berapa jumlahnya masih belum tahu. Ada yang mengatakan 120 ribu, ada juga yang mengatakan 50 ribu jumlahnya. Menurut kabar, jumlah sentra kelinci di Lembang Jawa Barat ada 70 ribu. Tapi yang jelas, kebutuhan akan bibit kelinci pada saat ini tinggi sekali karena sudah ada beberapa orang yang tertarik untuk menernakkan kelinci. Baik kelinci hias maupun kelinci potong", tutur Dr. Bess Triesnamurti.
Beternak kelinci itu setara dengan ayam, tapi pakan yang diberikannya lebih mudah. Dengan diberikan rerumputan dan dedaunan saja, kelinci dapat hidup. Dr. Bess Tiesnamurti mengatakan bahwa untuk memperbanyak produksi susu di kala induknya sedang menyusui, dapat diberikan daun bangun-bangun dari Sumatera Utara.
(Untuk berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 081584414991) = EDISI No. 3440http://www.sinartani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar